Kota Banjarbaru sukses meraih dua kategori penghargaan dalam Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Energi Cerdas (RKCI) 2021. Foto – Istimewa

MEDIAKITA.CO.ID – Kota Banjarbaru kembali sukses menyabet penghargaan diajang nasional. Tak tanggung-tanggung, Banjarbaru mendapat dua kategori sekaligus dalam penutupan Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas (RKCI) 2021.

Dua penghargaan tersebut yakni Kota Tangguh (Resillience City) dengan kategori sedang, serta kategori serupa untuk Kota dengan Energi Cerdas.

“Penghargaan ini merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas Institut Teknologi Bandung (PIKKC ITB),” ungkap Wali Kota Banjarbaru, HM. Aditya Mufti Ariffin, S.H., M.H., Senin (27/12/21).

Menurut Aditya Mufti Ariffin, penghargaan ini berhasil didapat tak lain berkat dukungan dari berbagai pihak terkait. Sebab itu, ia memberikan apresiasi kepada seluruh elemen yang turut mendukung program kota cerdas di Banjarbaru.

“Raihan ini atas dukungan semua pihak. Banjarbaru memang layak sebagai kota cerdas,” ujar pemimpin muda ini.

Pengumuman hasil penelitian sekaligus pemberian penghargaan untuk masing-masing kategori sendiri berlangsung, pada Senin (27/12/21) secara daring via Zoom Meeting.

“Pada kegiatan penutupan kami sampaikan hasil penelitian dan pemberian penghargaan dari RTDI serta RKCI sesuai kategori masing-masing,” tulis undangan Nomor: 197/IT1.B07.3.7.SU/2021.

Selain Banjarbaru, terdapat sejumlah nama daerah lain di Nusantara yang juga masuk dalam kategori serupa. Rinciannya, Cimahi, Yogyakarta dan Surakarta untuk Kota Tangguh (Resillience City).

Kemudian, untuk Kota dengan Energi Cerdas terdapat Probolinggo, Jambi, Yogyakarta dan Pekanbaru.

Diketahui, Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas (RKCI) 2021 telah dihelat sejak 2 Agustus lalu.

Tujuan penelitian itu sedianya untuk memotret kesiapan digital kota dan memberikan gambaran komperhensif ihwal kondisi dan permasalahan kota. Sehingga, hasilnya dapat dijadikan acuan bagi tata kelola di Indonesia. (hns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *