Vaksin bukan syarat pembelajaran tatap muka

MEDIAKITA.CO.ID – Vaksinasi tak menjadi salah satu kriteria untuk menggelar pembelajaran sekolah tatap muka di tengah pandemi Covid-19.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim dalam rapat bersama Komisi X DPR RI, beberapa waktu lalu.

Melansir dari cnnindonesia.com, Nadiem mengatakan bahwa semua wilayah di zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 sampai 3 boleh menggelar pembelajaran tatap muka.

“Pertama saat ini, yang boleh melakukan tatap muka adalah semua di PPKM 1-3, itu boleh. Dan vaksinasi tidak menjadi kriteria, harus menunggu vaksinasi dulu untuk boleh (menggelar PTM),” ujar Nadiem.

Ia melanjutkan, daerah yang sudah ditetapkan PPKM level 1-3 serta vaksinasi guru dan tenaga kependidikan sudah tinggi, wajib mengusulkan untuk membuka sekolah tatap muka.

“Yang wajib itu kriteria itu, kalau guru dan tenaga kependidikan sudah vaksinasi dua kali. Mereka yang wajib,” ucapnya.

Nadiem menerangkan, bagi daerah dengan tingkat vaksinasi tinggi harus terlebih dahulu melakukan daftar periksa untuk memenuhi sejumlah prosedur. Sedangkan untuk waktunya sambung Nadiem, antara satu sampai dua pekan mulai dari dokumentasi dan perizinan dari komite sekolah atau wali murid.

“Di sini pasti ada, berbagai macam kendala, yang mungkin baik dari Satgas Covid, daerahnya, maupun Pemdanya, ingin melakukan proses lainnya, tapi keputusan SKB 4 menteri sudah sangat jelas,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa proses tersebut wajar. Meski begitu, ia menegaskan bahwa wilayah di PPKM Level 1-3 dibolehkan untuk segera menggelar pembelajaran tatap muka. Ia pun meminta masyarakat di wilayah PPKM level 3 ikut melaporkan jika pemerintah daerah (Pemda) setempat tidak segera menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah.

“Jadi bagi yang level 1-3 yang belum tatap muka, mohon juga masyarakat mendesak untuk Pemdanya untuk bisa melaksanakannya,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR Fraksi NasDem, Ratih Megasari mengusulkan vaksinasi menjadi syarat pembelajaran tatap muka di sekolah. Dia ingin para siswa sudah disuntik vaksin sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan.

“Saya usul agar tiap sekolah punya ceklis bahwa yang masuk itu adalah sekolah yang sudah divaksin untuk yang di atas 12 tahun yang sudah bisa vaksin,” kata Ratih.

Selain itu, Ratih ingin para orang tua siswa harus dipastikan sudah vaksin. Tujuannya agar ada jaminan bahwa anak-anaknya sudah terlindungi.

“Orang tuanya juga harus sudah divaksin karena kita tidak tahu kalau orang tuanya belum divaksin kan ngga ada jaminan ini anaknya sudah bersih atau belum,” tuturnya menambahkan.

Ratih berharap, dengan adanya verifikasi vaksin untuk sekolah bisa semakin memperketat bagi anak yang ingin masuk sekolah secara fisik. Hal ini juga menjadi motivasi agar mau divaksinasi.

“Ini juga saya harap bisa jadi motivasi tambahan agar ikut mendaftarkan diri untuk vaksin, jadi ini sangat peting diterapkan untuk sekolah-sekolah,” tuntasnya. (tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *