MEDIAKITA.CO.ID – Mulai dari kebutuhan pokok hingga camilan atau makanan ringan, dijajakan dalam pasar murah yang digagas Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarbaru.
Menariknya lagi, produk yang dijajakan merupakan hasil pertanian setempat yang menerapkan metode urban farming. Ini sekaligus membuktikan bahwa urban farming mampu menjadi salah satu tumpuan pemasok pangan di ibu kota Kalimantan Selatan ini.
“Ulun (saya, red) mengajak seluruh masyarakat Banjarbaru untuk menjalankan pertanian, perkebunan dan peternakan perkotaan dengan konsep Urban Farming,” kata Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Selasa (11/10/22).
Aditya memaparkan bahwa banyak dampak positif dalam penerapan urban farming, salah satunya cukup dengan memanfaatkan lahan berukuran kecil seperti pekarangan rumah, mampu membantu ketersediaan pasokan pangan.
Paling tidak, kata dia, hasil pertanian bisa dinikmati bersama keluarga tercinta. Bahkan, jika lebih banyak tak ada salahnya dipasarkan untuk menambah pemasukan rumah tangga.
Sementara, Ketua TP PKK Kota Banjarbaru, Vivi Mar’i Zubedi menyampaikan bahwa melalui penerapan 10 program pokok PKK diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarga tentang pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
“Adanya kader pangan dan gizi di Kota Banjarbaru merupakan sebagai perpanjangan terkait pemanfaatan pekarangan untuk program Urban Farming,” jelasnya.
Vivi melanjutkan, adanya kader ini juga harus berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di lingkungan keluarga.
“Selain itu, diharapkan para kader pangan ini juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan indeks kesehatan masyarakat, terutama untuk penurunan angka stunting di Kota Banjarbaru,” tekannya.
Pasar murah dalam rangka menyambut Hari Pangan Sedunia ke-42 ini, juga dirangkai dengan bimbingan teknis kader pangan tahun 2022 bagi calon kader pangan dari kelurahan maupun kecamatan yang ada, dengan jumlah peserta sebanyak 50 orang. (tim)