Lahan terbakar di banjarbaru capai 93,7 hektare, kabut asap menyerang. Foto – Istimewa
MEDIAKITA.CO.ID – Sejak bulan Maret sampai Juni 2023, luas cakupan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Banjarbaru mencapai 93 hektare. Meminjam data dari BPBD Kota Banjarbaru, 65,5 hektare di antaranya terjadi selama bulan Juni dengan 25 kejadian Karhutla.
Imbasnya, sejumlah wilayah di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan ini diselimuti kabut asap cukup tebal yang menyesakkan pernapasan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru, dr Juhai Triyanti Agustina menyampaikan bahwa pihaknya telah menyediakan ratusan kotak masker untuk dibagikan kepada masyarakat. Selain pembagian masker, promosi kesehatan tentang dampak kabut asap dan pencegahannya juga dilakukan.
“Paling banyak terdampak di wilayah Puskesmas Liang Anggang, kami (Dinkes) melakukan pembagian masker di wilayah sana,” ujarnya, Selasa (27/6/23).
Disebutkan dr Juhai, sedikitnya ada 80 kotak masker baik masker dewasa dan anak-anak yang telah disalurkan kepada masyarakat terdampak kabut asap yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Kami saling berkoordinasi dengan stakeholder dalam penanggulangan Karhutla yang terjadi di Banjarbaru,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarbaru, Zaini mengatakan bahwa 93,7 hektare lahan yang terbakar ini dari sebanyak 44 kejadian.
Masih kata Zaini, selain membuka posko di Kantor BPBD Kota Banjarbaru, saat ini pihaknya juga membuka posko di Guntung Damar dan Landasan Ulin Selatan.
“Setiap hari juga melakukan patroli ke wilayah rawan kebakaran,” sebutnya.
Disisi lain, pihaknya kata Zaini juga telah berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk menangani dampak Karhutla ini bersama-sama, beberapa di antaranya yakni dengan membagikan masker dan menyediakan tabung oksigen.
“Saat ini kami masih kesulitan memadamkan lahan di tengah-tengah lahan gambut. Sehingga sangat diperlukan helikopter water bombing,” tuntasnya. (ib)